top of page

Sehat Karena Rehat

Oleh : Yohanes B. F. Kulwembun


Di suatu pagi yang begitu tenang. Bersamaan dengan suara ayam yang berkokok dan Adzan Subuh yang terdengar jelas dari Masjid yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku. Aku yang baru saja selesai mengerjakan salah satu tugas kuliah – setelah semalaman penuh begadang tanpa menutup mataku sedetik pun – sedang bersiap-siap untuk merapikan kembali netbook yang telah aku pakai sebelumnya.


Setelah mengirimkan tugas yang telah rampung itu kepada salah satu dosen lewat email pribadiku. Seperti biasanya, aku lantas melanjutkan aktivitas ini dengan menyalin serta memindahkan file tugasku dari “Documents” tempat tugasku tersimpan otomatis dari awal, ke folder ku sendiri yang ada pada “Data (D)”. Tidak ada momen spesial ataupun hambatan berarti yang ku temui selama melangsungkan kebiasaan satu ini. Semuanya berjalan lancar, semuanya berjalan secara semestinya. Namun, disaat aktivitas yang membosankan ini telah selesai aku lakukan, aku yang pada saat itu ingin langsung mengakhiri malam panjangku ini dengan mengistirahatkan perangkat komputer yang telah ku pakai, kemudian dilanjutkan dengan istirahatku sendiri, tiba-tiba saja direbut lagi perhatiannya tatkala – tanpa sengaja – aku melihat salah satu folder dengan nama yang menarik pada “Data (D)”. Folder menarik yang aku maksud itu tertulis rapih dengan nama “CATATAN PERISTIWA PENTING”.


Aku yang penasaran dengan isi folder itu, langsung saja mengurungkan niatku untuk cepat-cepat beristirahat dan melanjutkan keingintahuanku ini dengan membuka serta membaca isi folder yang dimaksud. Setelah membukanya, aku melihat ada banyak file yang telah disusun rapih oleh sang empunya folder. Namun, diantara banyaknya file dan folder yang ada, entah mengapa mataku malah langsung tertuju pada salah satu folder yang ada di dalam folder ini? Folder yang diberi judul “BERHENTI MEROKOK” adalah folder yang kumaksud. Beberapa fie yang ada didalam folder ini pun ditulis dengan sangat rapih, Jika kalian bertanya siapakah penulis dan pemilik dari banyaknya kalimat folder yang kumaksud di dalam tulisan ini? Maka jawabannya adalah Yeremias Kulwembun. Ia adalah pemilik dari netbook yang sedang ku pakai ini, dan ia adalah Bapa kandungku sendiri.


- - - - -


Perkenalkan, Yeremias Kulwembun atau yang sering disapa dengan nama Yeri, adalah seorang Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Kementerian Agama Kota Ambon. Bapa keluarga yang memiliki empat anak dan seorang isteri yang cantik ini, lahir pada 11 September 1967 di sebuah desa kecil yang bernama Desa Kabiarat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Pria paruh baya yang akan berusia 55 tahun pada bulan September ini, dulunya adalah seorang perokok aktif. Ia bahkan sudah merokok sejak masih duduk di bangku SMA pada tahun 1983 silam. Namun, itu hanya kisah lamanya. Sekarang ini ia sudah tidak pernah lagi merokok, setelah pada hari itu, tepatnya hari Rabu, 09 September 2020, ia memutuskan untuk benar-benar menyudahi kebiasaan buruknya yang sudah ia lakukan selama kurang lebih 37 tahun itu.

Dalam berbagai file pengalamannya yang kutemukan dan kubaca, Bapaku ini dengan jelas menuliskan bahwa alasannya berhenti merokok adalah semata-mata demi kepentingan kesehatannya sendiri. Pasalnya, dalam file pertamanya yang berjudul “Keputusan Berhenti Merokok”, ia juga menuturkan dengan jelas bahwa meskipun sensasi saat asap rokok yang ia tarik melalui hisapan dan masuk kedalam tubuh/dadanya, benar-benar mendatangkan kenikmatan yang membuat dirinya lebih tenang dan bahagia. Namun, ia juga sadar bahwa apa yang dia alami dan diceritakan di atas sebenarnya hanyalah sebuah ilusi semata. Kenikmatannya saat merokok itu sebenarnya hanyalah sebuah aktivitas menebar racun/nikotin ke dalam paru-paru dan jantungnya sendiri. Sebaliknya juga, ia sadar bahwa pada saat ia sedang melepaskan asap rokok itu melalui hidung dan mulutnya, sebenarnya ia juga sedang meracuni lalulintas saluran darah didalam tubuhnya sendiri, karena secara tidak sadar ia telah merusak tekanan darah dan menjadikan dirinya menderita hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai penyakit darah tinggi secara permanen.


Meskipun berhenti merokok adalah suatu keputusan tepat yang pernah diambil oleh Bapa, tapi ia sendiri juga mengakui bahwa dalam penerapannya, proses untuk merealisasikan hal ini sangatlah sulit. Ia menjelaskan bahwa meskipun ia sadar penuh bahwa merokok itu merusak kesehatan. Tetapi dorongan untuk menghisap sebatang rokok dari dalam dirinya sangatlah besar. Dihari pertamanya berusaha menahan diri agak tidak merokok, ia benar-benar merasakan adanya pertentangan yang luar bisa. Pergulatan antara “Dorongan untuk terus merokok Vs Kesadaran untuk berhenti merokok” yang ada didalam dirinya, terjadi begitu sengit. Pergulatan itu pun terasa sangat berpengaruh pada fisik beliau. Bapa diibaratkan seperti orang sakit yang sedang kehilangan keseimbangan. Ia merasa begitu rapuh dan tidak kuat. “Terasa seperti mau terjatuh saja”, ujarnya.


Lantas, apakah dalam kondisi seperti itu, Bapa lalu memutuskan menyerah terhadap dorongan serta keinginannya untuk merokok? Jawabannya tidak!. Dalam catatannya, beliau menuliskan dengan jelas, bahwa meskipun dihari pertama ‘ujiannya’ ini – waktu itu hari Rabu, 09 September 2020 – kehidupannya terasa begitu sulit dan pahit. Namun beliau merasa sangat bersyukur karena sampai pukul. 20.19 WIT, beliau masih bisa bertahan tanpa asap rokok. Sungguh suatu pencapaian yang sangat luar biasa dari seorang pecandu rokok selama kurang lebih 37 tahun itu.

Perjuangan ini tidak hanya sebatas pengalaman sehari saja, seperti yang telah dijelaskan diatas. Kisah-kisah berikutnya dari perjuangan Bapaku dalam mengendalikan keinginannya untuk merokok, tertulis jelas dalam file-file selanjutnya yang ada di folder ini. Dalam file berikutnya yang diberi judul “Hari Ke 2”, bapa menuliskan bahwa keinginannya untuk ‘meracuni’ tubuhnya sendiri dengan menikmati sebatang rokok dan asapnya, terasa masih sangat kuat. Syukurlah bahwa sampai malamnya, tepat Pukul. 20.05 WIT – hari Kamis 10 September 2020 – beliau masih bisa mengendalikan keinginan merokok. Pengalaman hari ini mengajarkan beliau bahwa keinginan untuk mengisap asap rokok relatif bisa dikendalikan, tetapi keinginan melepas semburan asap rokok dari jalur pernapasan itulah yang dirasa sangat sulit untuk dikendalikan.


Perjuangan ini juga kemudian berlanjut pada rentetan kisah yang ditulis dengan rapih pada beberapa file setelahnya. Beberapa file yang kumaksud itu adalah ; “Satu Bulan Berpisah dengan Rokok”, “Dua Bulan Saya Berhenti Merokok” dan “Tiga Bulan Berhenti Merokok”. Dari ketiga file yang saya baca ini, sejujurnya saya tidak menemukan adanya perbedaan besar didalam penulisannya . Pasalnya, ucapan syukur kepada Tuhan adalah hal yang paling banyak tertulis dalam setiap muatannya. Selain itu, dalam beberapa file ini, Bapa juga terus membagikan secara berulang kali, trik / caranya agar bisa bertahan dalam melawan asap rokok. Trik yang beliau bagikan adalah jika saat godaan untuk merokok itu datang, berusahalah untuk jangan menghindarinya. sebaliknya rasakan sensasinya, nikmati godaan itu. Namun berusahalah untuk tidak jatuh dalam godaan itu.

Beliau mengatakan bahwa kita perlu membangun serta menumbuhkan kesadaran yang besar didalam diri kita, agar bersama dengan kesadaran itu, kehadiran godaan untuk merokok akan melemah dengan sendirinya. Beliau juga menambahkan bahwa saat godaan untuk merokok itu datang begitu besar, Bapa sering mengakali hal ini dengan mengunyah permen karet (happydent white) yang memberikan sensasi hangat/dingin, yang akan terkonek langsung dengan hidung/pernapasan serta terasa sampai ke saraf. Dengan begitu, ini akan sangat membantu siapapun untuk menekan keinginan mereka dalam merokok.

Sebagai tambahan, beliau juga selalu menceritakan berbagai manfaat yang ia rasakan dari segi kesehatan setelah berhenti merokok dalam jangka waktu beberapa bulan itu


“Saya merasakan bahwa jalannya pernapasan saya jauh lebih baik. Artinya saya bisa membandingkan kondisi pernapasan saya saat masih aktif merokok jauh berbeda dengan keadaan disaat saya berhenti merokok saat ini”.

Lebih jelasnya, bapa juga menuturkan bahwa keadaan disaat ia masih merokok seperti pada saat beliau menarik nafas, bapa merasakan ada semacam sesuatu yang mengganjal di sekitar areal dada, mungkin di sekitar paru-paru atau jantungnya. Beliau juga menjelaskan bahwa ganjalan nafas itu sering juga disertai dengan bunyi gemuruh. Tetapi setelah beliau tidak lagi merokok, setiap kali beliau menarik napas, ia merasa bahwa semuannya berjalan dengan begitu plong dan tidak ada hambatan ataupun bunyi gemuruh seperti sebelumnya. Sekurang-kurangnya itulah manfaat yang bapa rasakan selama beberapa bulan pasca beliau berhenti merokok.


Sebagai bagian terakhir didalam folder ini, bapa juga menuliskan dengan sangat jelas salah satu file terfavorit, yang menurutku sangat menarik untuk dibaca. File terakhir yang aku maksud itu ditulis dengan judul ; “HUT 1 BERHENTI MEROKOK”. File yang judulnya ditulis dengan huruf kapital itu, berisi ucapan syukur tak terhingga dari Bapa sebagai penulis, sekaligus pelaku utama dari kisah perjuangan seorang pria dalam melawan kebiasaan merokoknya sendiri. Berikut ini adalah sepenggal tulisan yang ku kutip langsung dari file yang berjudul ; HUT 1 BERHENTI MEROKOK itu.


“Suatu perjalanan waktu dan perjuangan yang pantas saya syukuri. Kalau saya melihat kebelakang, perjalanan hidup berhenti merokok itu sangat luar biasa. Ada saat di mana saya hampir menyerah dan kembali kepada kebiasaan lama untuk merokok. Tetapi saya selalu kuat dengan suatu pilar yang menjadi pegangan kuat saya yaitu: NIAT YANG KUAT UNTUK BERHENTI MEROKOK. Niat ini menjadi pengendali yang ampuh sehingga tahap-demi tahap saya belajar untk melupakan pengaruh merokok, kenikmatan asap rokok, hingga pada akhirnya tidak tertarik pada rokok dan pengaruhnya lagi”
“Pada hari ini: Kamis, 9 September 2021 yang merupakan peringatan satu tahun usia saya berhenti merokok. Saya menyampaikan ucapan syukur yang luar biasa atas karunia ini. Seandainya satu tahun lalu saya tidak mengambil keputusan untuk berhenti merokok, maka saya tidak bisa membayangkan kondisi kesehatan saya pada saat ini. Entah saya sehat…? Saya masih hidup….? Atau… Entalah.”

Bertepatan dengan usia satu tahun bapa dalam mengenang peristiwa berhenti merokok pada hari itu juga. Bapa yang mendapat nasehat dari salah satu dokter ahli penyakit dalam, tentang penyakit Tekanan Darah Tinggi dan Gula Darah yang sedang ia derita akibat kebiasaan buruknya dulu. Pada akhirnya memutuskan keinginannya yang baru, dalam membangun niat yang tangguh untuk hidup lebih sehat lagi dengan cara ; mengendalikan gula, garam dan minyak dalam setiap makanan dan minuman yang beliau konsumsi, serta selalu menumbuhkan juga niat yang sama dalam berolahraga secara rutin,. Kedua niatan besar ini, beliau tekatkan sendiri demi menjaga kesehatan dan umur panjang dari bapa yang paling kami sayangi ini.


Akhirnya sebagai penutup dari cerita dan kisah yang beliau tulis sendiri, Bapa kemudian menyampaikan ucapan selamat tinggalnya yang tulus pada rokok, asap, serta taar yang terkandung didalamnya itu untuk selamanya. Dan bersamaan dengan itu, bapa juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada kebiasaan baru beliau dalam membangun dan menjaga kesehatan pribadi yang lebih baik lagi.


- - - - -


Begitulah kira-kira kisah menarik dan inspiratif dari Bapaku yang tanpa sengaja telah aku temukan. Setelah aku selesai membaca rentetan kisah yang ditulis secara terpisah itu. Tanpa ku sadari, dari balik jendela ruang tengah tempat aku duduk, mentari dengan terangnya yang sayup-sayup mulai memperlihatkan cahaya cantiknya dari ufuk timur. Bersamaan dengan mutlaknya siklus langit itu, suara ibu-ibu yang mulai ribut dengan sapu lidi ditangannya, serta suara kendaraan bermotor yang mulai lalu lalang dengan lancarnya, aku yang masih sibuk mengobrak-abrik folder lain yang ada netbook ini, tiba-tiba saja tersadar bahwa sekarang sudah hampir pukul tujuh.


Aku yang juga kaget akan hal itu, kini benar-benar sudah harus merapikan kembali netbook yang telah aku pakai. Sudah saatnya aku mengakhiri malam panjangku ini. Setelah benar-benar mengistirahatkan perangkat komputer yang mungkin saat ini sudah menangis karena selalu dipaksa bekerja dengan lebih keras akhir-akhir ini. Aku yang sedari tadi sudah merasa sangat lelah, kemudian langsung merebahkan tubuhku dengan sembarangan diatas tempat tidur yang entah kenapa terasa memiliki daya gravitasi yang begitu besar di pagi hari itu?

Sambil membenarkan posisi tidurku, aku yang mulai meletakan kepalaku dengan lebih baik diatas bantal yang nyaman itu. Sebelum aku benar-benar terlelap dengan tidurku, kini aku yang ada dalam situasi diam dan termenung sambil berbaring itu, kemudian bertanya dengan jujur kepada diriku sendiri ;

“Sebagai seorang perokok, Apa tidak adakah niatanmu sedikit untuk berhenti merokok, Bril? Apakah kau tidak ingin seperti bapamu yang bisa Sehat Karena Rehat?

Entahlah, aku sudah lupa apa jawabannya. Yang pasti, setelah pertanyaan itu aku keluarkan untuk diriku sendiri, aku langsung tertidur dengan pulasnya…




Comentarios

No se pudieron cargar los comentarios
Parece que hubo un problema técnico. Intenta volver a conectarte o actualiza la página.
bottom of page